Penulis: Yayi Arsandrie
Pada tanggal 5-8 Maret 2017 mahasiswa Prodi Arsitektur UMS angkatan 2014 sejumlah 22 orang bersama seorang dosen pembimbing melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan ke Singapore dengan mengusung tema “Identity of Architecture”. Destinasi obyek bangunan modern yang dipilih adalah bangunan yang menampilkan kemajuan teknologi Singapore, diantaranya yaitu: (1) Garden by the Bay, merupakan konservatorium berbagai jenis tanaman dari seluruh dunia, (2) Esplanade theatre and concert hall yang menampilkan penyelesaian teknologi akustik yang luar biasa, serta (3) the Interlace Condominium yang mendapat banyak penghargaan, diantaranya penghargaan dari Urban Habitat dan World Architecture Award sebagai Singapore’s Vertical Village. Disamping kunjungan ke bangunan modern, mahasiswa juga melakukan pengamatan di kawasan konservasi Singapore yaitu daerah China Town, Kampung Bugis, dan mengunjungi Masjid Sulaiman yang masih mempertahankan karakter Melayu yang kuat.
Bangunan URA (Urban Redevelopment Authority) juga menjadi salah satu tujuan KKL tahun ini, dimana mahasiswa dapat melihat perkembangan Singapore dari masa lalu hingga saat ini. Mahasiswa dapat belajar bagaimana Singapore merencanakan master plan negaranya dengan sistem yang sangat baik, bahkan rencana pembangunan Singapore (dalam bentuk maket) sampai tahun 2030 sudah dapat dilihat di sini. Masyarakat pun secara transparan dapat menilai dan mengkritisi rencana pembangunan Singapore kepada pemerintah.
Selama berada di Singapore, mahasiswa mempelajari bagaimana sistem transportasi umum yang teratur dan rapi. Kesempatan berkeliling dengan MRT (mass rapid transportation), mengamati sirkulasi di bandara Changi Singapore dan bandara KLIA2 Kualalumpur yang terhubung dengan sistem transportasi umum lainnya, menjadi pengalaman yang sangat berharga untuk refleksi transportasi umum Indonesia di masa depan yang lebih sustainable.
KKL mahasiswa Prodi Arsitektur UMS juga diterima dengan sangat baik di Nasional University of Singapore (NUS). Pada kesempatan tersebut mahasiswa mendapatkan gambaran tentang pendidikan Arsitektur NUS dari Associate Professor Johannes Widodo. NUS sebagai institusi pendidikan nomor 1 di Asia (2016) dan nomor 12 dunia (2016/2017) dapat menjadi rujukan bagi Prodi Arsitektur UMS untuk mengembangkan sistem pendidikan Arsitektur yang lebih baik. Mahasiswa juga mendapat kehormatan diterima di kantor konsultan arsitek kelas dunia WOHA (Wong Mun Summ & Richard Hassell) dan mendapatkan pengetahuan tentang konsep desain beberapa bangunan mereka yang menerapkan konsep sustainable dan berhasil menjawab persoalan masyarakat Singapore dengan baik. Disamping itu, mahasiswa juga mendapatkan kesempatan yang sangat berharga untuk berdiskusi dengan kakak-kakak arsitek yang tergabung dalam Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Singapore serta mendapat banyak masukan dan pesan sebagai bekal bagi para calon arsitek muda ini yang ingin berkiprah secara professional di dunia kerja internasional.