Desain Desa Wisata Bambu Menjuarai Lomba Desain Rekacipta Bambu 2017

Mahasiswa Arsitektur UMS memenangkan Sayembara atau lomba Desain Rekacipta Bambu yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Arsitektur “MIMAR” UII sebagai rangkaian kegiatan SUPERSEMARCH 2017. Hasil penjurian yang dilakukan pada bulan Juni 2017 memutuskan karya Handayani Dwi Ambarwati dan Bangkit Satria Kencana sebagai Juara ke-2. Sayembara ini memilih tema bambu sebagai bahan alternatif konstruksi yang ramah lingkungan namun keberadaannya kurang diperhatikan.

 

Memayu Hayuning Bawana

Ambar dan Bangkit mengambil konsep filosofi Jawa tentang bagaimana manusia menyikapi cara hidupnya agar melestarikan dan menjaga kedamaian untuk tercipta keselamatan dunia. Maka dari itu perlu memberantas sikap angkara murka dan tamak. Agar manusia yang berbudi luhur secara vertika (Tuhan) dan horizontal (sesama manusia dan lingkungan alam tempat tinggal). Konsep Memayu Hayuning Buwana mereka terjemahkan menjadi 5 elemen: Planet, Economy, Profisiensi, Progress, People

 

Partisipasi Masyarakat

Konsep kedua yang mereka angkat focus pada peningkatan keterampilan ketukangan kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan bambu sebagai material ramah lingkungan yang berdaya jual tinggi. Dengan sengkuyungan masyarakat, dengan cara 1 orang membawa 1 bambu, konsep partisipasi masyarakat ini berusaha menyatukan budaya gotong royong dan rasa memiliki pada pembangunan home stay yang dirancang sebagai fasilitas pelengkap sebuah desa wisata. Metode ini juga akan mengedukasi masyarakat untuk memotong bambu sesuai usia dan perhitungan tradisional. Dengan demikian, kelestarian lingkungan bisa tetap terjaga.

 

Biarlah desa tetap menjadi ‘desa’

Konsep yang ditawarkan berusaha menciptakan tempat tujuan dan kegiatan pariwisata alternatif yang sesuai dengan nilai-nilai alami, sosial, dan komunitas yang memungkinkan bagi masyarakat setempat maupun wisatawan dalam menikmati proses interaktif bertukar pengalaman yang positif dan bermanfaat.

 

Penulis: Handayani Dwi Ambarwati